Dengan kondisi pandemi yang masih berlangsung secara global, masyarakat dituntut untuk beradaptasi dengan gaya hidup baru. Gaya hidup baru ini menyesuaikan dengan teknologi digital yang juga semakin berkembang. Salah satu sektor yang memanfaatkan teknologi digital ini adalah sektor keuangan. Sebutan untuk masyarakat yang memanfaatkan teknologi digital untuk bertransaksi adalah cashless society.
Apa itu cashless society?
Cashless society adalah suatu komunitas masyarakat yang dalam transaksi keuangannya tidak lagi menggunakan uang tunai, tetapi sudah dalam bentuk alat penyimpan data keuangan. Baik berupa kartu kredit, kartu debit, maupun uang elektronik. Cara ini adalah upaya mengurangi penggunaan instrument keuangan dan transaksi secara tunai.
Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang dicanangkan Bank Indonesia pada tahun 2014 menjadi langkah awal mewujudkan cashless society di Indonesia. Berbagai strategi dijalankan untuk menyukseskan GNNT. Oktober 2017, Bank Indonesia memberlakukan pembayaran tol secara nontunai menggunakan Uang Elektronik (UK). Pada 17 Agustus 2019, Bank Indonesia meluncurkan pembayaran QRIS (QR Code Indonesian Standard) sebagai standar QR Code untuk pembayaran digital melalui aplikasi Uang Elektronik (UE) server based, dompet elektronik, atau mobile banking.
Cashless society terutama akan menguntungkan bisnis tertentu. Sementara beberapa individu lebih suka menggunakan debit dan kredit daripada uang tunai untuk kenyamanan, bisnis mendapat manfaat dari biaya pemrosesan ketika konsumen menggunakan aplikasi dan layanan mereka untuk mengirim dan menerima pembayaran. Menangani uang tunai juga mahal, jadi beralih ke pembayaran tanpa uang tunai juga akan menghemat uang bisnis dan membuat transaksi lebih mudah dilacak.
Walaupun begitu, ada berbagai tantangan yang dihadapi oleh Indonesia untuk mencapai suatu cashless society. Contohnya, saat ini masih ada kelompok-kelompok masyarakat yang masih belum terlayani oleh jasa keuangan dan perbankan konvensional (unbanked population), hal ini tentu menjadi tantangan untuk para pelaku industri di sektor keuangan.
Maka dari itu, diperlukan sinergi dan juga kolaborasi oleh berbagai pihak untuk mewujudkan cashless society. Mulai dari pemerintah, penerbit Uang Elektronik & APMK, merchant maupun UMKM yang menggunakan pembayaran nontunai (cashless), hingga dukungan dari konsumen. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, kita harus dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi perkembangan untuk mencapai cashless society ini.
Salah satu aplikasi yang mendukung tercapainya cashless society adalah SooltanPay. SooltanPay menyediakan fitur utama QRIS, Top up & Tagihan dan Produk toko. Aplikasi sooltanPay memberikan peluang baru bagi UMKM untuk mendapatkan tambahan income, efisiensi operasional dan perluasan jangkauan pasar. Ayo bergabung dengan sooltanPay dan jadi Sooltan dalam sekejap!