Hal Yang Harus Dilakukan Pemilik Usaha Dalam The Next Normal

Kasus COVID-19 terus mengalami tren penurunan di Indonesia per Desember 2021 sejak bulan Agustus yang lalu. Namun, dalam upaya terus mengendalikan pandemi COVID-19, pemerintah tetap melanjutkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dengan pandemi yang terus berlanjut, masyarakat akan terus beradaptasi dengan dengan kebiasaan hidup baru atau  disebut dengan ‘new normal life’.

‍

New normal/ The next normal adalah perubahan perilaku untuk tetap melakukan aktivitas normal dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Secara sederhana, new normal ini hanya melanjutkan kebiasaan-kebiasaan yang selama ini dilakukan saat diberlakukannya karantina wilayah atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

‍

Dengan adanya kondisi fenomena penurunan kasus COVID-19, terjadi perpindahan situasi pandemi bagi para pemilik usaha. Kondisi ini membuat industri bisnis menjadi tidak pasti, dimana tidak ada yang tahu bagaimana perkembangan COVID-19 selanjutnya, kapan the next normal akan terjadi, dan bagaimana masyarakat akan mengadaptasi kondisi ini di kehidupan mereka sehari-hari. Maka dari itu, para pemilik usaha dituntut untuk mempunyai suatu strategi bisnis baru dalam bentuk prioritas yang harus dilakukan dalam new normal selanjutnya (the next normal).

‍

Memang, apa aja sih hal yang harus pemilik usaha lakukan untuk menghadapi the next normal? Ada lima prioritas yang harus dilakukan oleh pemilik usaha dalam the next normal.

1. Melihat peluang bisnis yang muncul pada saat next normal
   Kondisi pandemi yang tidak menentu membuat masyarakat semakin berhati-hati dalam mengambil keputusan. Contohnya seperti, lebih selektif dalam melakukan kegiatan bertransaksi dan berbelanja, dan memilih untuk menabung biaya yang dimiliki sebagai dana cadangan. Ini menyebabkan permintaan juga menjadi menurun. Maka dari itu, para pemilik usaha harus terus telaten dalam mendapatkan peluang bisnis yang berpotensial untuk diambil pada saat the next normal (new normal) hadir.

2. Memanfaatkan teknologi digital (digitalisasi) sebaik mungkin
   Dengan adanya new normal, maka digitalisasi juga semakin terdorong. Masyarakat semakin mengadopsi teknologi digital dalam kehidupan mereka sehari-hari. Maka dari itu, para pemilik usaha dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menggunakan teknologi digital sebaik mungkin.

3. Menciptakan inovasi bisnis yang relevan
   Saat new normal berlangsung, tentunya persaingan dalam sektor bisnis semakin ketat. Kondisi perekonomian global juga belum stabil dan tidak kaku. Dengan kondisi seperti ini, inovasi diperlukan agar bisnis bisa tetap berkembang. Tanpa inovasi bisnis yang relevan, pemilik usaha akan menghadapi kesulitan dalam memiliki suatu produk yang dapat menarik pasar.

4. Memiliki rencana bisnis jangka pendek dan jangka panjang
   Rencana bisnis diperlukan untuk mempersiapkan kondisi pandemi yang tidak stabil, dan dibuat dengan jangka pendek dan jangka panjang agar dapat mengantisipasi durasi new normal yang dapat berlangsung.

5. Memantau dan mengelola keuangan
   Selain inovasi, teknologi, dan rencana, tentu keuangan merupakan salah satu prioritas yang paling penting bagi suatu bisnis agar tetap bertahan dalam new normal. Profitabilitas suatu bisnis adalah hal terpenting dalam menjalankan suatu bisnis, sehingga pengelolaan keuangan yang lebih baik dari sebelumnya diperlukan dalam kondisi sekarang.

Salah satu aplikasi yang mendukung tercapainya cashless society adalah sooltanPay. sooltanPay menyediakan fitur utama QRIS, Top up & Tagihan dan Produk toko. Aplikasi sooltanPay memberikan peluang baru bagi UMKM untuk mendapatkan tambahan income, efisiensi operasional dan perluasan jangkauan pasar. Ayo bergabung dengan sooltanPay dan jadi Sooltan dalam sekejap!